"Sekarang kamu pakai baju dan berhias, aku akan menyiapkan sarapan buat kamu dan anak kita." Aby mengecup singkat puncak kepala Vania sebelum akhirnya melangkah keluar dari kamar.
Vania hanya tersenyum geli dan menggeleng heran. Aby terlihat benar-benar berusaha untuk memanjakan dia dan juga calon anak mereka. Wanita itu kemudian menunduk dan mengelus pelan perutnya sendiri.
Kali ini Vania sudah menempelkan alarm dirinya untuk selalu lebih berhati-hati. Jangan sampai peristiwa seperti kehamilannya uang pertama terulang lagi. Apalagi dia tahu kalau Abu juga sangat menginginkan anak yang sedang tumbuh di dalam rahimnya.
Wanita itu lebih memilih untuk merapikan diri. Melangkah ke lemari pakaian dan memilih dress pendek dengan bahan kain untuk dia kenakan. Tak lupa Vania memoleskan riasan
