"Eh, gue nggak ada urusan sama lo ya, Ton!" Xander mendorong keras bahu Antonio. Gestur tubuhnya menegang. Ia siap untuk berperang. "Nggak ada hubungannya dengan gue lo bilang? Eh, Seruni itu pacar gue sekarang. Urusan dia, ya urusan gue juga. Lo kalo ngomong otaknya dipasang dulu biar ngotak!" Antonio balas mendorong Xander tak kalah kasar. Kertakan suara gerahamnya yang saling beradu membuat Seruni kebingungan. Suasana sudah mulai memanas, sementara ia tidak tau harus berbuat apa. "Keberatan lo itu apa hah? Gue nggak masalah kok dia pacaran sama lo. Tepatnya, gue kagak peduli! Gue nggak mencampuri urusan pribadinya. Yang gue minta cuma satu. Janjinya. Udah itu aja!" Xander mendekatkan wajahnya dengan Antonio. Kini mereka berdua berdiri berhadapan dengan kedua tangan saling mengepal

