Nadira melihat buku resep masakan dengan serius. Rencananya Nadira akan membeli dua buku resep sekaligus.Tidak pernah ada yang menyangka jika gadis bertubuh tinggi langsing itu ternyata mempunyai hobi memasak. Bahkan rasanya tidak dapat diragukan. Itu pengakuan jujur dari asisten rumah tangganya–orang pertama yang mencicipi makanan Nadira–orang yang paling tahu soal masakan sendiri. “Serius sekali.” Mendengar ada yang berbicara, Nadira langsung mendongak. Dia mengenalnya, hal itu membuat Nadira sempat terdiam sebelum kemudian bertanya, “Kak Ace? Ngapain di sini?” “Hai, Nad,” sapa Ace ramah. “Emang, apa yang dilakukan orang di toko buku?” Nadira menggigit bibirnya dan meringis malu. “Koreksi. Maksud gue, Kak Ace mau nyari buku apa?” “Buku UN, UASBN. Biasa, anak kelas dua belas.” “Untu