Saya Mau Anak Om

1147 Kata

“Apa dia udah koit?” tanya si kurus pada teman-temannya. “Kagak tau, Bang,” jawab salah satu di antara mereka. Si tato berusaha bangkit tertatih-tatih. “Bantu bawa codet pergi dari sini sebelum warga melihat kita. Nanti urusannya bisa barabe kalau sampai ketahuan.” Para preman itu kompak mengangguk. Dua orang membantu memapah si codet yang tidak sadarkan diri, sisanya langsung bergegas meninggalkan tempat di mana Abi yang juga tergeletak tidak sadarkan diri. Ami yang tadinya bersembunyi di balik tong sampah dengan wajah penuh air mata mendekati Abi. Isakkan yang tadi mati-matian di tahan Ami kini keluar, bahkan menjadi jeritan yang memilukan. Ami mengguncang kedua bahu Abi. “Kakak bangun, Kak.” Bahkan, bibir Ami sampai bergetar. “Ami nggak tau kalau preman itu hari ini berkumpul di si

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN