“Eh, ma-maaf tiba-tiba Ami manggil kamu.” Ami langsung melepaskan rangkulannya di lengan cowok berkacamata itu, lalu tersenyum canggung. “Ah, ak–gue cuma kaget.” Cowok itu tidak kalah malu dari Ami, bahkan dia mengusap tengkuknya. Merasa canggung saja karena tiba-tiba cewek cantik memanggil, mana digandeng pula. “Sekali lagi Ami minta maaf. Oh iya, nama kamu siapa?” “Rayan, XI IPS 4.” “Oh, maaf, Kak. Ami udah ngomong nggak sopan.” “Nggak apa-apa.” Rayan tersenyum tipis lalu memandangi Ami dari atas kepala sampai ujung kaki. Ini pertama kalinya seorang cewek berbicara dengan Rayan. Bukannya apa, Rayan itu cupu, berkacamata dan wajah sering diejek jelek. Jangankan didekati, berbicara saja para cewek enggan dengan Rayan. “Ya sudah, Ami masuk ke kelas dulu. Sekali lagi, Ami minta maaf, K