Abi baru sampai di kost. Saat memasuki kamar, Abi melempar sembarang tasnya, tangannya kini bergerak untuk membuka seragam. “Apa? Gue suka sama Mungil?” Saat semua kancing terlepas, Abi langsung menghempaskan seragamnya ke lantai. “Nggak mungkin! Selera gue tinggi! Yang tinggal di tubuh Abi hanyalah boxer, kini dia mondar-mandir sambil bergumam sendiri, “Gue seperti itu hanya karena marah. Ya, gue marah karena Ami nggak menepati janjinya. Gue hanya balas dendam, itu saja. Pertanyaan Meta tadi sangat nggak masuk akal sekali,” kata Abi, lalu dia tertawa sendiri. “Sangat nggak masuk akal, hahaha ...” Saat sibuk berlagak bak orang gila, terdengar pintu kost Abi di ketuk. Bergegas Abi memakai kaos dan celananya lalu ke depan. Setelah membuka pintu, senyum Abi langsung mengembang. Ya, memang h