Rain membawa Elea pergi ke sebuah kota kecil yang jauh dari tempatnya tinggal dulu. Pria itu sengaja tidak memberitahu siapa pun termasuk Mario–asistennya. Untuk saat ini hanya Elea yang ia percaya dan satu-satunya wanita yang menurutnya layak untuk diperjuangkan. Malam itu juga, Rain pergi ke tempat tersebut dan sampai disana saat tengah malam. Elea sudah tertidur, tapi terpaksa ia bangunkan. "Bangun," bisik Rain sambil mengusap lembut pipi Elea. Elea sedikit menggeliat, hawa dingin begitu menusuk hingga membuat ia merapatkan pelukannya. "Apakah sudah sampai?" tanya Elea dengan suara serak. "Sebentar lagi, tapi ada hal yang harus kita selesaikan," ucap Rain. "Apa?" Elea bertanya sembari menatap mata tajam Rain yang menenangkan itu. "Kita harus menikah sekarang." "Menikah?" Rain me