Episode 13

1990 Kata

Drttt... drrttt... drttt... Tria menatap ponselnya yang bergetar di atas meja. Ada nama Sena sebagai pemanggilnya di sana. Sejenak, ia hanya menatap ponselnya yang ia letakkan di atas meja bernomor 8 itu dengan bimbang. Sesungguhnya ia sendiri juga tidak yakin dengan perbuatan nekadnya ini. Menemui Sena di salah satu restaurant pada saat jam istirahat di kantornya. Ia teringat kembali pada pembicaraan sesama staff ayahnya yang tidak sengaja ia dengar pagi tadi. "Gue nggak tahu gimana cara ngasih makan anak bini gue kalau kantor kita ini sampai tutup karena bangkrut, Han. Mana bulan depan bini gue bakal lahiran anak kedua kami lagi. Apalagi nyokap gue kan lo tau sakit-sakitan melulu. Tiap bulan harus ada jadwal cek up lagi. Uang dari mana coba buat membiayai mereka semua? Gue suntuk bange

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN