“Cintaku habis di Melati. Maaf kalau aku ... mengatakan ini kepadamu, Dim.” Susah payah Ravael menahan tangis sekaligus kesedihannya. Namun pada akhirnya, air matanya tetap mengurai cerita. Mengenai dirinya yang menjadi sangat rapuh, setelah kehilangan Melati dan ia terlambat mengetahuinya. “Aku tidak bermaksud buat jadi duri dalam rumah tangga kalian. Apalagi kamu begitu memuliakan Melati. Hubungan kalian pun makin hari makin–” Dimas yang berdiri di sebelah Dimas sengaja berkata, “Melati lagi hamil lagi. Kami kebobolan.” Seperti yang Dimas yakini, pengakuanya barusan sukses membungkam Ravael. Sahabatnya itu tampak sangat terkejut, tak percaya, sedih, tapi juga bahagia. Senyum bercampur dengan air mata, buyar di wajah Ravael yang kali ini tampak pias. Dimas tahu, cinta Ravael habis di