Dhevi dan Anya sekarang berada di salah satu Cafe di daerah Pesanggrahan, tidak terlalu jauh kalau dari rumah Anya. Dhevi memang mau sengaja memilih di sini supaya dia bisa duduk lama sama Anya di sini dan tidak habis waktu di jalan. Cafenya tidak terlalu besar, mungkin hanya muat untuk beberapa orang saja, di belakangnya ada dua lapangan tenis dan sepertinya menjadi tempat orang belajar tenis di sana, ada toko kecil yang menjual peralatan tenis juga di belakang cafe. Mereka memesan dua kopi gula aren dingin, dan kentang goreng sebagai camilan. Mereka mengambil tempat duduk agak sudut di sisi kanan meja barista. "Adek kangen banget sama Anya, kok Anya sok sibuk banget sih!" Kalimat pembuka Dhevi saja sudah ngajak ribut, padahal katanya kangen. "Sesibuk-sibuknya gue tapi nggak sampai