"Waw, lihat siapa di sini." Seorang wanita menatap Ravenna dengan senyuman mengejek. "Bukankah ini adalah Ravenna, si upik abu yang berharap berubah menjadi Cinderella?" Ravenna menatap wanita yang mengejeknya dengan tatapan acuh tak acuh. Waktu sudah berlalu, tapi watak wanita di depannya tidak berubah sama sekali. "Nona Clarence apakah Anda mengenal Nona Ravenna?" tanya seorang wanita yang sedang bicara dengan Ravenna. "Tentu saja aku mengenalnya. Dia adalah teman sekolahku dulu. Wanita ini tergila-gila pada cucu pemilik yayasan tempatku sekolah. Dia adalah seorang yatim piatu yang menyedihkan yang berasal dari desa kecil. Dia miskin dan menjijikan." Clarence mengejek Ravenna. Dahulu saat sekolah, Ravenna sering dirundung oleh beberapa anak kaya di sekolahnya, tapi ia tidak melawan a