Bab 107 | Eksekusi Rencana

1012 Kata

Panji mengerjap-ngerjapkan matanya dengan pening yang menyerangnya. Sekitarnya terasa asing walau terlihat rapi dan bersih, dia dengan posisi duduk setengah tidur di sofa mencoba untuk mengenali tempat yang asing itu. Dua orang dengan badan kekar dan besar yang berpakaian hitam dari atas hingga bawah membuatnya mengernyit dan seketika mengingat kejadian beberapa saat lalu saat seseorang menyeret dan membekapnya. “Kalian siapa?” Tanya Panji bersuara dengan raut yang penuh kewaspadaan. Tidak lama dari itu, seseorang datang dengan langkah kaki yang mengetuk lantai dengan begitu jelas. “Tuan Mahesa …” Bisik Panji dengan suara mendesis, membuat Mahesa menyunggingkan senyum sinisnya dan duduk di depan Panji. “Tidak kusangka kamu menculikku seperti ini. Aku adalah Ayah Mertuamu, tega sekali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN