Bunyi bel apartemen di pagi hari saat Kana sedang menyuapi Nala, pengasuh Nala yang membukanya. Tidak lama Kana mendengar suara Nadia yang begitu nyari memanggil nama Nala. “Kana … sayang … Oma membawakan lapis talas kesukaanmu.” Nadia dengan senyum sumringahnya menghampiri Kana dan Nala yang sedang duduk lesehan di ruang tengah tempat bermain Nala. “Mama … Baru dua hari lalu Mama pulang ke Jakarta. Bagaimana Mama bisa ada di sini lagi, Mama akan kelelahan nanti.” Ucap Kana dengan nada yang begitu terkejut. “Kelelahan apanya, Jakarta-Bali hanya satu setengah jam. Mama ingin terus dan terus melihat Nala. Ah cucuku yang cantik jelita ini.” Nadia langsung memangku Nala dan memberinya kecupan-kecupan kecil. Untungnya Nala seperti sudah nyaman dengan Nadia begitu cepat, dia justru terk