Swisshh!!
Angin kencang dengan tekanan tinggi langsung muncul dari tempat di mana kaki Acer berpijak. Pangeran itu bahkan sudah mengeluarkan aura membunuh dan intimidasi yang sangat kental. Mata cokelatnya yang keemasan mulai mengilat, haus akan rasa pertempuran.
“Hei … kalian.”
Ash tahu bahwa dirinya di tengah sini hanya akan jadi penghalang. Pangeran muda itu pun meneguk ludah. Memilih untuk mengambil langkah mundur sambil memikirkan bagaimana cara menghentikan dua kutub yang sedang berseteru tanpa alasan yang jelas di hadapannya saat ini.
“Kau bahkan bicara tidak sopan denganku yang seorang pangeran?” decit Acer dengan alis terangkat dan senyuman lebar yang menampilkan sebaris gigi putihnya berderet sejajar rapi.
“Hmph.” Ashil yang memiliki sifat dasar kurang ajar itu malah menarik
