Kedua kaki Allison bergantung. Belum jatuh ke lantai. Perlahan ia bergeser, bergerak maksimal. Ia terlihat kusut. Menahan mual, Allison frustrasi. Memilih mengurung diri, menonaktifkan ponsel sejak Leon berangkat ke Seattle, enam hari lalu. "Allison. Boleh mommy masuk?" tanya Megan serak. Mengetuk pintu pelan. Wanita itu menoleh, menghela napas yang terasa berat. "Ya, mom," jawab Allison singkat. Menatap pintu, hingga penghalang itu terbuka. "Aku membawakan sarapan. Perutmu kosong," ujar Megan. Meraih tray dari tangan pelayan. Melangkah masuk, menaruh makanan pada meja yang berada di sudut ruangan. "Thanks, mom," dengus Allison datar. Mengulum bibirnya simpul. "Bagaimana keadaanmu?" tanya Megan khawatir. "I'm okay, mom. Aku hanya butuh istirahat." "Kau banyak tidur beberapa h