Sudah dua hari aku berdiam dengan Edward, waktu berjalan sangat lama aku rasa. Badanku sangat lemas nyaris sulit digerakkan, kalau bukan untuk anak yang ku kandung dan Billy, mungkin aku sudah membiarkan tubuhku jatuh dalam keadaan lebih buruk lagi. Fia tidak tinggal di rumah, ia sudah di antarkan pulang ke panti. Bu Dian berulang kali menghubungi ku, namun ku abaikan. Aku tidak tau apa lagi yang akan ia bicarakan, memintaku untuk tetap mempekerjakan Fia, atau malah memintaku agar mengizinkan Edward bertanggung jawab atas kehamilan Fia? Entahlah, yang jelas, saat ini aku sedang malas berbicara panjang dengan orang.
Bik Inah meletakkan sebuah nampan berisi sepiring nasi, sepotong ikan, dan semangkuk sup ayam di meja samping tempat tidurku.
"Neng, makan dulu.." ucap Bik Inah. Aku masih d
