"Saat aku bayi, aku sungguh tidak minta untuk dilahirkan ke dunia. Untuk apa aku dilahirkan, kalau pada akhirnya panti asuhan menjadi tempatku pulang? Setelah dewasa, aku juga tidak minta jatuh cinta dengan orang yang tidak pernah mencintai ku. Membuatku berbuah kesalahan besar tak terlupakan. Aku kira, Tuhan membenciku karena protes ku itu. Tapi ternyata, lagi-lagi ia memberikan apa yang tidak ku minta. Namun, sekarang aku tau, menerima adalah satu-satunya jalan untuk diberikan kebahagiaan. Aku dipilihkan kamu menjadi suamiku. Aku sangat bahagia, Le." Leon teringat kalimat yang Fia katakan semalam sebelum ia tidur, dengan suara lemas Fia terus menceritakan semua yang ia rasakan. Fia terus menggenggam tangan Leon, erat, seperti tidak boleh dilepaskan Leon menemani nya hingga pagi hingga