"Vina, lo jangan sering-sering clubbing dong! Nanti badan lo rusak lho kalau lo kebanyakan minum alk0hol dan nger0kok!" Naya berjalan beriringan dengan Vino yang merangkul pundaknya. Mereka menuju arah parkiran seperti biasa untuk pulang setelah tutup restaurant.
"Ya gimana ya, Say, susah kalau udah biasa begitu. Habis eike mau gimana lagi. Lo tau sendiri eike butuh hiburan. Keluarga juga udah anggep eike gak ada." Vino menjawab santai seolah tidak ada beban di hidupnya. Padahal Naya tahu, kalau Vino sebenarnya merasa sangat sedih karena keluarganya tidak menerima Vino yang seperti ini.
Naya menghentikan langkah dan memutar tubuh menghadap Vino. "Lo liat mata gue, Vina. Lo gak anggep gue keluarga lo? Padahal lo selalu bilang kalau gue itu adik kecil lo!" Naya memegang kedua pipi Vino sam
