Laki-laki bernama Iwan yang disuruh Aldi memanggilkan Dafa, tampak berlari menghampiri Aldi yang sudah menunggu di parkiran bersama Zea. "Nggak ada, Pak. Udah pulang kayaknya," ujar Iwan memberitahu. "Yang bener? Barusan saya lihat dia nyiram Zea, kok. Masa cepet banget perginya?" "Iya, Pak. Udah saya telfon nomornya, tapi nggak aktif. Saya coba cari ke mana-mana juga nggak ada." Aldi menghela napasnya. Kemudian ia menatap Zea yang masih menundukkan kepalanya dengan tangan yang terus memeras baju basahnya. "Yaudah. Kamu bilang aja ke dia, besok pagi suruh nemuin saya di ruangan. Saya tunggu sampai jam delapan," ujar Aldi. "Baik, Pak. Nanti saya sampaikan," balas Iwan. Aldi mengangguk dengan wajah datar. Kemudian ia membuka pintu mobilnya dan menyuruh Zea untuk segera masuk ke