KAP - Bab 25

1656 Kata

Kamis (16.02), 07 Oktober 2021 --------------------- Mereka berlima menatap gundukan tanah merah yang baru terbentuk. Tidak ada satupun yang meneteskan air mata. Raut wajah mereka lebih terlihat lega daripada sedih. Mereka mendesah sambil menyeka keringat yang mulai menetes. Udara amat panas seolah menunjukkan murkanya terhadap iblis yang baru saja dikubur. Orang-orang yang dibayar untuk mengurus pemakaman Maya sudah pergi beberapa saat yang lalu. “Aku tidak bisa turut membayar pemakamannya,” ucap Rafka memecah keheningan. “Aku sudah menyumbangkan semua harta yang kupunya hasil dari bekerja di Fly Club selama bertahun-tahun. Aku tidak sudi menggunakan sesen pun uang itu untuk masa depanku bersama calon istri dan anakku.” Rena tersenyum sayang sambil merangkul lengan Rafka. “Yang jelas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN