Liora mengedarkan pandangannya sambil memegang kepalanya yang terasa sakit, ia memperhatikan ruangan yang tampak berbeda dari kamar Alex dan mengumpulkan seluruh ingatan terakhir kalinya. “Sudah bangun rupanya.” Suara yang tidak asing bagi Liora itu berjalan pelan dan duduk di pinggir ranjang dimana Liora tadi berbaring. “Kau? Kenapa kau melakukan ini?”Liora menatap tajam wajah pria yang ia kenali itu. Pria itu tersenyum kecut ke arah wanita yang penasaran itu. “Aku punya punya tujuan,Liora.” “Tujuan? Maksudmu?”Liora mengerutkan kening saat mendengar alasan pria yang terlihat berbelit-belit itu. Sorot mata tajamnya penuh kebencian dan tujuan jahat. “Jelaskan denganmudah, dokter! Aku tidak ingin bermain-main.” terang Liora sedikit membentak pria di hadapannya. Ia melihat David ber