“Nyonya Dine mencoba untuk membunuh dirinya sendiri di penjara. Dia ingin bertemu dengan anda, Tuan,” ucap Gerald memberitahukan kejadian yang terjadi di penjara. Abraham hanya diam dan tetap terfokus pada berkas di hadapannya. Pria itu sedang mencoba untuk membeli gedung perkantoran yang nantinya akan dia ubah menjadi tempat para seniman memamerkan karya mereka. “Menurutmu, tempat ini bagus untuk memajang lukisan Nadine bukan? Dia selalu menyatu dengan alam. Jadi tempat memamerkan lukisan akan terlihat bagus. Bukan begitu?” tanya Abraham malah mengabaikan. “Ya, itu sudah sesuai dengan vibes yang diberikan oleh lukisan Nadine, Tuan.” Gerald masih menunggu respom Abraham. “Nyonya Dine?” “Biar saja dia bunuh diri. Mau dia meninggalpun, aku tidak peduli.” Karena kedua orang Keyla sudah b