Ancaman

1680 Kata

“Ceritakan tentang ayahku,” pinta Nadine sambil focus pada jalanan di depannya. “Dia seorang yang tua, rambutnya ikal dan juga pelupa. Ah, dia juga suka kue kacang, dia tidak suka makanan berkuah dan lebih mengharapkan es jeruk sebagai min──” “Bukan itu maksudku,” ucap Nadine menahan rasa kesal yang hanya dibalas kekehan oleh Abraham. Berdecak kesal, ternyaata pria itu bisa bercanda juga. Abraham menceritakan secara rinci bagaimana ayahnya Nadine bisa terperangkap di sana, kemudian bagaimana kondisinya sekarang yang mengharapkan maaf dari Nadine sendiri. mendengarnya, Nadine meringis sendiri. teringat dulu pernah dipaksa untuk mencari uang, dipukul dan mendapatkan rasa sakit. “Dia berubah.” “Orang orang berubah, Nadine. Tidak selamanya akan tetap sama.” “Kau juga?” “Hmmm, aku juga me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN