Athena duduk di sudut ruang tamu, menatap ke luar jendela dengan tatapan kosong. Matahari mulai meredup, menandakan sore yang semakin mendekat. Di langit, semburat jingga memancar, menyapu awan-awan tipis yang bergerak lambat. Namun, keindahan itu tak mampu menenangkan hatinya. Xaga belum juga datang. Sejak pagi, Athena menunggu kehadiran pria yang kini memenuhi pikirannya. Ia sudah berharap bahwa Xaga akan kembali setelah pulang sebentar ke mansionnya, seperti yang dijanjikan. Namun sampai menjelang siang, tak ada tanda-tanda Xaga akan kembali. ‘Kenapa dia belum juga datang?’ pikir Athena dalam hatinya, kegelisahan semakin menjalar dalam dirinya. Athena sudah mencoba menenangkan diri sepanjang hari, mengisi waktu dengan membaca buku atau berbicara dengan ibunya, Vanessa. Namun p