33-34 (TAMAT)

4743 Kata

"Lutfi?" Umi memandangku dan Ian bergantian. Suara Abah yang tengah mengaji di ruang tamu yang barusan terdengar nyaring kini mengecil kemudian lenyap. Tak lama, lelaki bertubuh tambun itu melangkah pelan ke arahku, ia mengenakan baju Koko putih dan sarung kotak-kotak biru dengan serban tersampir di pundak. Sama halnya dengan Umi, Abah juga memperhatikan menantu juga anaknya ini bergantian. Matanya sedikit terpicing saat tertuju pada tas besar yang ditenteng suamiku. "Malam-malam begini ...." Ucapan Umi terputus karena Abah segera membuka pintu lebih lebar kemudian dengan tangannya menyuruh masuk. Kami duduk di ruang tamu dan Ian mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Abah dan Umi menyimak sambil sesekali menggelengkan kepala dan mengangguk-angguk. "Dulu kan memang kamu dijodohk

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN