Kedua mata Yoan melotot dan memalingkan wajahnya dari pertautan bibir Ridho yang akhirnya mnegenai pipinya. Ridho menatap Yoan dengan bingung. "Kenapa?" "Selesaikan ucapan Bapak tadi," titah Yoan pada Ridho. "Ucapan yang mana?" tanya Ridho bingung. "Tadi yang Bapak bilang barusan." Yoan masih menunggu dengan wajah yang menoleh ke arah kiri. Ridho menarik napas panjang lalu beringsut dari atas tubuh Yoan lalu menjatuhkan tubuh itu di samping tubuh Yoan. Lilitan handuknya mulai mengendurlagi dari pinggangnya. Ridho mengambil bantal untuk menutup bagian intinya yang menonjol bebas akibat gesekan yang tak senagja tadi. "Saya bukan laki -laki yang sering menggombal dan merayu perempuan. Lagi pula saya sudah menikah, saya memilih kamu untuk menjadi istri saya. Untuk apa saya melirik wanit