---**--- 25 Tahun kemudian., Mansion Abraham Althaf, New York, USA., Dapur., Pagi hari., “Hallo para Mr. Abraham Althaf!” Suara nyaring itu lagi-lagi terdengar di gendang telinga mereka. Semua menggeliat dalam tidurnya masing-masing. ..**.. Waktu silih berganti. Musim yang telah terlewati menjadi saksi bisu atas kehidupan orang-orang yang telah melaluinya. Bagaikan waktu yang termakan oleh zaman. Waktu yang berputar tidak akan pernah kembali. Sama seperti kesempatan emas yang tidak akan pernah datang dua kali. Kesempatan untuk memilih hidup bahagia atas takdir yang sudah ditetapkan dan direncanakan matang oleh Tuhan. Kebahagiaan atas takdir merupakan pilihan yang diinginkan oleh setiap orang. Terutama takdir menjalani