Zu terdiam sesaat. Glek! Tatapan tajam dari wanita itu membuat Zu susah menegukkan salivanya sendiri. Dengan langkah kecil, Zu mencoba mendekati wanita itu, wanita yang sangat dia cintai, Adyanta Nawwar Rizky. “Honey ?” Tanya Zu lembut kepada istrinya yang terlihat seperti habis menangis. Anta diam dalam duduknya diatas bed tempat tidur. “Honey kenapa menangis hmm ?” Tanya Zu perlahan mulai mendekati istrinya. “Stop!” Teriak Anta dengan tangan diangkat seraya mengatakan berhenti. Zu menggelengkan kepalanya pelan. Matanya sudah membulat tak percaya. “But, why Honey ?” Tanya Zu lagi masih berjalan dengan langkah kecil. Anta menggelengkan kepalanya kemudian menutup wajahnya dan menangis lagi. Semua