Anta perlahan beranjak dari duduknnya dengan hati-hati, mengingat perut buncitnya kini semakin membatasi gerak-geriknya.
Kakinya melangkah mendekati meja kerja suaminya.
Dia semakin mengernyitkan keningnya kala melihat wanita itu berjalan memutari meja kerja suaminya dan hendak mendekati suaminya yang tengah duduk di kursi kebesarannya.
“Apa anda tidak mau menyentuh keperawanan saya, Mr. Azzur ?” Tanya wanita itu sensual berjalan memutari meja kerja Zu dan hendak mendekati Zu.
Anta menghela panjang nafasnya mendengar ucapan vulgar yang dilontarkan wanita itu kepada suaminya, Zu.
Tidak heran jika wanita itu bersikap jalang di depan suaminya. Dari cara berpakaiannya saja sudah mencerminkan bahwa wanita itu bukan hanya berniat berkerja di p
