61. Mau disuntik kakak

1977 Kata

Pov Alfath Pagi ini, kepalaku sangat pusing. Kilasan-kilasan memori tentang gadis kecil yang memulung kaleng bekas terus merasuki otakku. Aku yang sudah memakai sragam polisi, terpaksa harus ijin ke jenderal untuk absensi. Aku tidak bisa memaksakan diri untuk bertugas. Aku mengingat Adiva, aku sudah janji akan menjemput gadis itu kuliah. Namun, saat aku mencoba berdiri, aku jatuh terduduk kembali. "Al, minum obat dulu!" ujar papaku menyerahkan air dan obat. Aku menatap papaku, tadi malam beliau bilang tidak mau dilibatkan lagi dalam urusanku. Namun nyatanya namanya orangtua tetap saja akan menyayangi anaknya. "Cepat minum, nanti papa bawa kamu ke suatu tempat!" titah papa lagi. Aku mengambil air dan obat itu, menegugnya langsung. Setelah selesai, aku memberikan kembali gelas pada papa.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN