Lamaran

895 Kata

"Bulan!" Surya menatap Bulan penuh cemas. Tangannya langsung terulur membelai bekas tamparannya sendiri pada pipi gadis itu. "Maaf," lanjut Surya bernada lirih. Dia lalu menoleh pada Safwan—perawat pria yang dibayar untuk mengurus Surya. Pemuda berkacamata itu juga terlihat syok dan tetap mempertahankan ekspresinya sampai Surya menghardik. "Hei kau!" Safwan terkejut dan memandang pada Surya. "Buat dirimu berguna, ambil kacamata itu dan cari kotak P3K. Cepat!!" lanjut Surya berseru. Sontak Safwan pun mengambil kacamata Bulan untuk memberikan pada pasiennya lalu pergi mencari kotak P3K seperti yang diperintahkan. "Ayo kita ke tempat lain," kata Surya serya memegang lengan Bulan. Pria itu ingin membawa Bulan ke tempat lain tapi asisten pribadinya itu tak bergerak malah menahan dengan cara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN