Mobil sedan berwarna hitam memasuki pekarangan rumah milik Surya. Di dalamnya ada sepasang suami istri dengan raut wajah gelisah. Meski tidak bersuara namun sangat terasa ketegangan hingga menembus kulit. Yana sang istri melihat prihatin pada Devian, suaminya. Pria itu tengah menahan amarah begitu besar sebab tindakan putra mereka, Surya. Setelah mobil terparkir Devian berjalan keluar diikuti oleh Yana dari belakang. Langkahnya begitu cepat sampai-sampai istrinya tidak bisa menyamakan langkah. "Papa!" seru Yana dengan napas yang tersengal. Otomatis gerakan kaki Devian melambat. Dia menoleh ke belakang lalu bergegas menghampiri sang pasangan. "Mama tidak apa-apa? Maafkan Papa." Nada suara Devian menjadi lebih lembut seraya menggandeng tangan milik Yana. Dari raut wajah penuh amarah ki