Koper ditarik oleh Rowan sendiri dan saat ini, ia nampak membuka pintu apartemen, dengan kartu akses yang ia miliki. "Ayo masuk," ajak Rowan sembari mendorong pintu agar terbuka dengan lebih lebar lagi. Elena melangkah masuk duluan. Ia pun segera melihat ke arah sekeliling ruangan, yang lumayan nyaman dari kelihatannya. Yang pasti, di sini sangatlah sunyi. Cocok sekali, untuk mendinginkan hati maupun pikiran. "Untuk sementara waktu, kamu boleh tinggal di sini dulu, sampai kamu benar-benar siap, untuk pulang lagi ke rumah," tutur Rowan dan Elena hanya diam saja sembari menatap ke bawah. "Kami kan mau berpisah. Kenapa Elena harus kembali lagi ke sana?" ucap Elena. Rowan menarik napas dengan sangat panjang dan kemudian menuntun Elena ke sofa, sambil menyentuh kedua bahunya. "Ayo sini du