Sudah puluhan menit dilalui, dengan kedua orang tua, yang tidak bergerak kemana-mana. Keduanya, hanya fokus menatap anak semata wayang mereka saja, yang akhirnya berhenti menyusu juga. Elena merapikan kembali, kancing piyama merah muda, yang belum sempat ia ganti, saat berada di apartemen tadi. Sudah kepalang panik dan takut terjadi sesuatu hal yang buruk kepada anaknya, Elena langsung berlari saja ke rumah sakit. Setelah kancing-kancing piyama, telah bertaut satu sama lainnya. Elena pun bangun dari kursi. Dia menaruh tubuh Edeline di atas ranjang pasien lagi dan kemudian duduk di atas kursi lagi. Dua pasang mata, enggan untuk berpindah, dari menatap darah daging mereka sendiri. Kedua-duanya, hanya mengarahkan bola matanya itu, kepada sosok bertubuh kecil nan mungil, yang tergeletak pa