Edgar ayunkan terus menerus, anaknya yang kini sudah mulai tenang pelan-pelan ini. Setelah dia benar-benar berhenti menangis. Edgar baru menaruh tubuh mungil Edeline lagi di atas ranjang dan menepuk bokongnya pelan-pelan, lalu ia tinggalkan dulu, saat anaknya itu sudah kembali terlelap lagi. Kini, Edgar hampiri wanita, yang sudah bicara dengan sangat sembarangan sekali tadi. Berdiri di hadapannya dan menatapnya, yang hanya diam saja, tanpa melihat kepadanya juga. Beberapa saat Edgar berdiri tanpa mengatakan apapun itu. Ia hanya fokus melihat wanita, yang tidaklah bicara dan hanyalah menundukkan kepalanya saja. Edgar telan salivanya sendiri. Ia lalu berlutut di hadapan Elena dan menarik cincin, yang tadi berada di atas tempat tidur. Kemudian, ia pegang tangan Elena dan berusaha untuk mema