Hingga matahari terbit dan memposisikan diri di atas kepala, yang katanya Rahee bisa pulang tepat saat fajar datang. Namun, nyatanya siang bolong begini barulah diizinkan. Dokter Ranu memang sesuatu sekali. “Terima kasih, Dok. Kami permisi.” Itu Sean yang berucap dengan penuh penekanan, ia geram. Terasa sekali tidak ikhlasnya, Rahee hanya terkekeh dan mengulang ucapan terima kasih suaminya dengan lisannya sendiri. Yi Xing mengangguk, dan tersenyum manis hingga lesung pipitnya terlihat jelas. “Aku tidak bawa mobil.” Kata Sean saat tiba di pelataran gedung rumah sakit. Rahee menoleh sambil berkata, “Naik kendaraan umum juga tidak masalah, selagi denganmu aku mau.” Karenanya Sean berdeham, Rahee pandai sekali bertutur manis. Dan akhirnya mereka memilih duduk manis di dalam bus setelah bebe