Masa-masa remaja adalah masa teridah, asam-manis garam kehidupan belum benar-benar terasa secara nyata. Yang ada hanyalah kisah 'monyet' semata. Seperti anak remaja kebanyakan, Sean pun mengalami hal serupa. Sebuah cinta gorila, oh bukan! Apalah itu namanya, Sean akui ia jatuh hati kepada seorang gadis jelita. Rahee Martadinata. Jujur saja, hasrat tertariknya Sean pendam diam-diam, ia memang sering mengungkapkan hal-hal manis kepada gadis itu. Namun, semua tindakan dan ucapan manisnya tak pernah Rahee anggap serius. Yeah, karena memang Sean menyembunyikan letak keseriusannya. Itulah mengapa, selama hidupnya Rahee merasa ngambang penuh dusta. Sejak kecil Rahee tak pernah percaya pada siapapun termasuk Ayahnya. Rahee benci mengatakan jika Ibu kandungnya sendiri pun tak pernah ia lihat wuju