“So, do it! Dan jangan mengulur waktu lagi.” Hara sudah jengah menunggu, permainan Kyungsoo terlalu menguras waktu. “Aku sudah tidak sabar, kau tahu?” Itu Hara yang bilang. “Jadi, bagaimana dengan hari Jum'at? Itu bagus untuk kematian.” lagi-lagi Hara yang mendesak. Pemeran antagonis yang juga merupakan korban di masa lalu. Salahnya, hanya dendam dan iri hati yang tak juga luntur sejak dahulu. Hara hanya ingin satu hal, bahagia. Dan itu akan ia temukan dalam kematian seorang Rahee Martadinata. “Kenapa kau kukuh sekali ingin aku membunuhnya?” Hara berdecak, pertanyaan macam apa yang Psikopat itu lontarkan. “Your job just kill her, Dean. Tidak perlu banyak tanya.” Kyungsoo mengangguk sambil membenarkan letak topinya, “Ngomong-ngomong, seseorang memberiku ini.” Sodoran tangan Kyungso