“Apa kamu pindah rumah?” tanya Axel di telepon ketika Lilian minta dijemput di alamat lain. Yaitu tepat di depan gerbang kost-an Hanna. Dia menelepon pagi-pagi sekali karena takut Eric akan terlanjur berangkat ke perumahannya, alias rumah Edwyn yang dia tinggalkan semalam. “Ehm … nggak, Pak. A—aku hanya lagi menginap di kost-an Hanna.” “Ohh. Oke. Tunggu Eric di sana, ya. Satu jam lagi sampai. Kamu siap-siaplah!” “Baik, Pak.” Sambungan telepon ditutup. Lilian kembali masuk ke dalam kamar Hanna. Tadi dia menelepon di luar kamar, karena kalau di dalam sinyalnya kurang bagus, naik turun sejak tadi dan tidak bisa untuk menelepon. Tanpa Lilian sadari, ada seseorang yang memperhatikannya sejak tadi, dari celah gorden di jendela rumah utama. Orang itu mengernyit, baru pertama ini dia melihat