BAB 92. Survei Lokasi, Katanya

1087 Kata

“Ohh tapi, Pak … saya sama sekali nggak punya pengalaman. Saya—” “Tenang saja, Win. Kan tadi sudah saya bilang kalau semua akan saya ajarkan langsung padamu.” Dimas kembali tersenyum. Sesekali pandanganya turun ke bawah. Wina yang duduk di sofa, membuat roknya agak terangkat hingga ke tengah paha. Terlihat sekali jika Wina merasa risih memakai rok sependek itu, berulang kali dia berusaha membetulkannya. Namun justru itu semakin menarik perhatian Dimas. “Jadi Pak Dimas, mulai kapan saya masuk kerja?” Bahkan Wina tidak bertanya tentang gajinya. Dia sendiri sama sekali tidak yakin apa bisa mengemban tugas sebagai asisten pribadi Dimas. “Sejak hari ini.” “Hari ini, Pak?” Dimas mengangguk. “Ya, hari ini.” Dia melirik jam di pergelangan tangan. “Sebentar lagi saya ada pertemuan dengan klien

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN