Eric membantu membawakan barang belanjaan ke dalam panti. Dia meletakkan semuanya di ruang tamu. Beberapa anak kecil berkerumun di ruang tamu sebab penasaran dan juga mereka senang sekali karena melihat Lilian. Dan beberapa anak kecil lainnya mengikuti Eric yang telah berjalan kembali menuju mobil, sebab mereka lebih tertarik pada seorang pria tinggi berpakaian serba hitam yang mereka kira adalah seorang penjahat seperti di film-film. “Lilian, ya ampun! Banyak sekali ini!” seru Wina ketika datang dari arah ruang tengah. Dia mendengar suara ramai di ruang tamu maka langsung mendatanginya. Lilian tersenyum merekah, dia langsung merentangkan kedua tangan lebar-lebar lalu memeluk Wina dengan hangat. “Ini semua untuk adik-adik. Lihatkah Kak, mereka sangat bahagia!” Wina tersenyum penuh haru