Aksa mengangkat tangga alumunium itu, lalu perlahan dia letakkan di tembok belakang kamar mandi kamar pojok, yaitu kamar Hanna. Dia lihat di bagian atas tembok ada ventilasi yang ditutup dengan kain kawat nyamuk berlapis, cukup tebal dan berwarna hitam. Aksa pikir, jika dia langsung mengintip, maka pasti tidak akan kelihatan atau mungkin buram. Maka Aksa juga mengambil tang kecil untuk mencabut beberapa paku, dia tidak akan menggunting sebab pikirnya jika sampai Hanna melihat ada sobekan atau bolong, itu justru akan membuat Hanna curiga. Dengan berbekal tang kecil, dia menaiki tangga dengan perlahan. Semakin jelas terdengar suara air yang terus-menerus diguyur lalu jatuh di lantai keramik. Kepala Aksa menyembul sehingga setara dengan ventilasi udara yang termasuk tinggi. Perlahan dia mem