Callista benar-benar bangun pagi, itu cukup aneh sebab gadis ini hobinya begadang kemudian bangun kesiangan dan berakhir tidak masuk kelas pertama mata kuliah.
Dia sudah duduk manis di ruang makan, menunggu Axel datang. Kedua netra biru terangnya langsung berbinar begitu orang yang ditunggu sejak tadi akhirnya menampakkan wajah tampannya, sudah rapi dengan setelan jas dan celana warna senada.
“Wahhh! Pencapaian luar biasa di tahun ini, ya. Berhasil bangun sepagi ini.” Axel bukan sedang menyindir, tapi langsung menembak tepat sasaran.
“Cih! Bukannya dikasih reward malah ngeledek.” Namun senyuman di bibir Callista tidak pudar sama sekali. Dia langsung pindah tempat duduk ke samping Axel. Itu berseberangan dengan kursinya tadi. Axel tidak terlalu ambil pusing sebab sudah biasa digererecok
