Setelah menyendokkan nasi, Citra mengambil sepotong ayam goreng yang paling besar, bagian dadanya. Tidak lupa tempe tahu goreng dan juga lalapan. Terakhir Citra menyendokkan sambal yang terlihat merah menggiurkan itu ke piringnya. Hanna tersenyum penuh arti seraya melirik pada Citra, sedangkan Lilian mengernyitkan kening. Mereka berdua terus memperhatikan ketika Citra mulai mengaduk potongan ayam yang masih ke hangat ke dalam sambal, lalu dia memakannya dengan cukup banyak karena terlalu bernafsu. Namun detik kemudian kedua bola matanya membulat lalu mengerjap-ngerjap beberapa kali. “Aaaaa asinnnnn!” teriaknya kencang lalu tangannya menggapai tempat tisu. Segera dia muntahkan potongan ayam bersama sambal itu pada tisu. Dilihatnya gelas berisi air di dekat piring, segera Citra meraih ge