“Axel! Tolong! Ada setannn! Di kamarrr!” Lilian terus berlari keluar dari kamar. Dilihatnya ruang tengah sepi, hanya ada TV yang menyala. Dia semakin ketakutan. Bahkan sempat terlintas di pikiran, apakah yang menyalakan TV itu adalah setan juga. Axel yang mendengar teriakan Lilian langsung bangkit dari duduknya. Dia melangkah mau masuk ke dalam, tapi Lilian menabraknya di ambang pintu. “Axel!” Lilian spontan memeluk Axel erat. Axel mengusap punggung Lilian untuk menenangkan, padahal dia sendiri merasa cemas seketika. “Ada apa Li … Rianti? Kenapa kamu ketakutan begini?” Hampir saja Axel keceplosan. Untunglah saat itu juga dia melihat Chris yang berjalan mendekat. Chris tidak sadar ucapan Axel sebab diapun merasa cemas melihat Lilian ketakutan seperti itu. “A—ada hantu! Setan! Pokokny se