Rivaldi sangat pengertian

1088 Kata

Malika yang melawan dengan cepat memasang senyum lebar penuh kemenangan dan tampak polos seolah-olah tidak ada yang terjadi. Anggun yang menyadari taktik Malika hanya bisa tersenyum jengkel dengan akting pura-pura setuju dengan ucapannya. Kinnan yang sama sekali tidak memahami perang dingin antara wanita dewasa itu segera bertanya dengan wajah penuh kegembiraan. “Mama Malika, kapan Kinnan bisa dapat dedek bayinya?” Malika tersenyum lembut ke arahnya, mengusap puncak kepalanya sekali lagi. “Nanti, ya, Sayang. Tunggu mama Malika sehat dulu. Kalau kamu tidak apa-apa main sendirian dulu, nanti mama Malika akan berikan banyak dedek bayi yang mau Kinnan punya. Bagaimana?” “Hore! Hore! Kinnan akan dapat dedek bayi banyak! Hore! Hore!” seru Kinnan dengan perasaan meluap-luap dan sangat senang l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN