36. Sindiran Malika

1129 Kata

Malika merasa tersinggung dengan candaannya, tapi dia tidak benar-benar marah. "Aku cemburu? Kenapa Kak Rivaldi begitu terlalu percaya diri selalu mengataiku cemburu? Sedangkan Kak Rivaldi sendiri bagaimana? Kak Rivaldi malah suka bertanya-tanya hal yang sudah pasti.” Rivaldi mengurutkan keningnya dalam, tampak sedang berpikir. “Apakah kita sedang membicarakan pria yang sedang makan bersamamu waktu itu? Katamu, dia akan datang ke acara ini juga, bukan? Sahabatmu? Drian?” Malika yang masih sedang berdansa dengan Rivaldi mengangguk cepat sembari tubuhnya diputar di lantai dasar. Ketika mata mereka kembali bertemu, Malika mengomentarinya dalam bisikan kecil, “Itu benar. Drian adalah sahabatku, sama seperti Nandita. Mereka berdua adalah orang-orang yang bisa aku percaya di dunia ini sekalipu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN