159. Malika dan Ryan

1077 Kata

“Kamu salah paham,” ujar Drian dengan wajah gelap dan suram ketika dia mengajak Nandita ke salah satu ruangan khusus di sana. Nandita hanya diam saja menikmati minuman di depannya. Tidak terlihat sedang marah atau pun keberatan. Hal itu membuat Drian sangat jengkel. “Dita! Katakan sesuatu!” desaknya marah. Kening bertatut kencang. Matanya bertemu dengan sang pria yang sedang gelisah. Dia bukannya tidak mau mempercayainya. Tapi, kalau dia memang serius ingin bersamanya, tidak bisakah dia berhenti bersama wanita itu meskipun dia adalah sekretarisnya? “Kamu mau mendengar apa dariku? Kalian berdua bos dan bawahan, kan? Aku tidak punya hak untuk protes, atau pun cemburu.” Drian tampak semakin jengkel. “Kalau cemburu, maka katakan saja langsung. Kamu semakin mirip dengan Malika! Jangan me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN