Ketika Malika membuka mata, ternyata mereka telah sampai di sebuah taman bermain khusus bertema air. Malika sangat heran, apakah Rivaldi ini sangat gila dengan taman bermain? Apakah memang keinginan-keinginan sendiri, atau permintaan Kinnan secara khusus? Apa pun itu. Malika akhirnya turun dari mobil dengan perasaan yang sedikit tidak nyaman. Bukan karena dia tidak suka dengan tempat itu, tapi tidur nyamannya sedikit terganggu. “Ada apa? Apa kamu merasa pusing? Ataukah perutmu tidak nyaman?” tanya Rivaldi dengan penuh perhatian, sebelah tangannya mengecek wajah Malika dengan sungguh-sungguh. Ekspresi pria dingin itu bahkan tampak sangat khawatir. Takut istrinya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Malika menghalau tangannya, berkata pelan dengan suara sedikit serak khas orang yang ba

