Sudah hampir setengah tahun berlalu semenjak Malika melahirkan putra pertama mereka. Sekarang, Rivaldi ingin menuntut haknya karena selama ini Malika terus menunda bulan madu kedua mereka gara-gara harus mengurus bayi mereka yang sangat rewel dan manja. Di minggu kedua bulan Oktober itu, Rivaldi merajuk di depan istrinya yang sedang sibuk mengganti popok bayi. “Sayang, bukankah kita sudah seharusnya bulan madu bersama? Apa kamu tidak akan menepati janjimu?” “Suamiku, anak kita masih butuh perhatian. Dia baru saja lahir ke dunia, kenapa kamu begitu egois?” omelnya kesal, lalu menggendong bayinya dengan senyum lembut terbit di wajahnya. Mengabaikan suaminya yang memuram kelam di sisinya. “Apa lagi yang kamu tunggu? Sana berangkat kerja! Kamu mau restoran kita bangkrut setelah mendapat i

